ICNEWS-ONLINE.COM, LUBUKLINGGAU- Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kota Lubuklinggau bersama Walikota Lubuklinggau melakukan monitoring terhadap program Bedah Rumah. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Rahma Kecamatan Kubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau, Selasa (7-9-2021).
Pelaksanaan monitoring tersebut dihadiri langsung Direktur utama PT SMF Ananta Wiyogo, Kementerian PUPR dari direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Ditjen Cipta Karya, Kepal Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Selatan (BPPWSS) Ahmad Irwan Kusuma, mewakili Kepala Project Manajement Unit (PMU) Nasional Slum Upgrading Program (NSUP-KOTAKU), M. Reihan Firlandy, Konsultan Managemen Pusat (KMP), Damar Widiatmoko Kadis Perkim Lubuklinggau Trisko Defriansyah, ST. MT .
Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini merupakan kolaborasi Pemkot Lubuklinggau dengan Dirjen Permukiman dan PT.SMF.
Sambutan Direktur PT. SMF, Ananta Wiyogo mengatakan PT. SMF sendiri, adalah BUMN dibawah naungan Kementerian Keuangan dimana salah satu tugasnya adalah membantu pendanaan infrastruktur, salah satunya membantu masyarakat untuk mendapatkan rumah layak huni. Adapun Sumber dana PT. SMF berasal dari APBN dan pasar modal.
Program KOTAKU ini kata dia, merupakan program jangka panjang yang mereka lakukan dari Sabang sampai Merauke.
“Harapan kami bisa dimanfaatkan sebaik-baik mungkin,” tuturnya.
Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe dalam sambutannya menyampaikan di Kecamatan Lubuklinggau Selatan 1 kurang lebih luas wilayahnya 60.000 hektar. Sementara di Kota Lubuklinggau ada 316 unit bedah rumah, dan khusus di Kelurahan Rahmah ada 31 unit RTLH yang dibangun.
Masih menurut Wako, dana kolaborasi bantuan pembangunan RTLH ini sangat membantu Pemkot Lubuklinggau dalam menangani permasalahan kumuh serta target pengurangan kawasan kumuh di Kota Lubuklinggau.
Wako berharap program ini tidak hanya dilaksanakan di Kelurahan Rahma saja tetapi juga bisa dilaksanakan di kelurahan lain yang masuk dalam SK Wali Kota Nomor: 190/KPTS/BAPPEDALITBANG/2019 tentang Lokasi Kawasan Kumuh Kota Lubuklinggau seluas 517,66 hektar yang tersebar di 16 kelurahan dalam wilayah Kota Lubuklinggau.
Dalam peninjauan tersebut, wali kota dan rombongan melakukan temu ramah dengan para penerima manfaat sebanyak 32 KK. Kegiatan pembangunan RTLH ini digagas oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman bekerja sama dengan Program Kotaku Kota Lubuklinggau.
Melalui serangkaian proses akhirnya dana bantuan bina lingkungan ini terwujud dan dapat mengurangi jumlah RTLH di Kelurahan Rahma secara khusus dan Kota Lubuklinggau secara umum.
Terwujudnya kegiatan skala kawasan juga tak terlepas dari peran penting Dinas Perkim Kota Lubuklinggau yang tidak hentinya memberikan support kepada Program Kotaku, tegasnya.
Kadis Perkim Lubuklinggau Trisko Defriansyah, ST. MT
Disela-sela selesai selesai acara Kadis Perkim Lubuklinggau Trisko Defriansyah, ST. MT saat diwawancarai awak media mengatakan setelah dilakukan MoU dijakarta beberapa bulan yang lalu. Pihak SMF sudah mentransfer dana kegiatan bedah rumah tahap satu dan sudah kita kerjakan dan hari ini langsung di Monitoring oleh Direktur Utama Ananta Wiyogo, beserta pihak kementerian PUPR dari direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Ditjen Cipta Karya.
Adapun Rumah yang sudah dibangun berjumah 31 rumah penerima bantuan dan sudah mencapai 50 persen bangunanya dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan baik. Masyarakat yang menerima bantuan bedah rumah ini sangat antusias, bahwa pihak pemberi bantuan juga melihat bentul-betul tindakan nyata kolaborasi ini.
Dan untuk jalan lingkungan nanti akan di bangun Pemerintah kota Lubuklinggau. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat supaya bisa memperoleh rumah yang layak huni sesuai dengan visi dan misi Walikota Lubuklinggau. Ucap Trisko.
Sambung Kadis Perkim Untuk kedepanya kita terus berusaha akan mencari peluang program dari pusat dan akan dibawah kedaerah tutupnya. (SP).