Muratara-ICNEWS-ONLINE.COM Frengki adalah salah satu anggota relawan safety net. Saat menyampaikan Perihal proses pembagian sembako selasa 5 Mei 2020 di Kecamatan Rupit, bahwa proses lounching dimulai apel jam 7:30 wib yang di hadiri oleh ketua gugus tugas (Bupati) Musi Rawas Utara Bapak H. M Syarif Hidayat, Kapolres, Dandim 0406 dan team gugus tugas lainnya.
Dia menyampaikan proses pembagian sembako berjalan cukup lancar dan tertib, akan tetapi yang menjadi pertanyaan kami dari relawan kenapa di tengah bencana dunia seperti sekarang terlihat Wakil Bupati Muratara hadir, ada apa”
Frengki juga menjelaskan saat diwawancarai awak media dalam team gugus tugas juga tidak ada nama Wakil Bupati Muratara.
“saya rasa sebagai bagian dari pemerintah seharusnya ikut serta membantu Pemerintah dalam memutuskan penyebaran mata rantai covid 19, sejauh ini kami sebagai relawan sosial safety net harus mengapresiasi kinerja team gugus dalam proses pemutusan mata rantai covid 19, jujur kami dari relawan menyampaikan belum ada tindakan konkrit yang dilakukan wabup muratara sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara sampai pada saat ini” jelas frengky dalam kejanggalan.
Kejanggalan tersebut diduga penelantaran tugas sebagai salah satu pimpinan di Muratara yang seharusnya membantu Bupati untuk ikut serta berperan aktif dalam memutuskan mata rantai covid 19 ini.
“Kami juga sebagai team relawan sosial safety net. Memberikan saran dan himbauan kepada masyarakat agar tetap mentaati anjuran pemerintah untuk tetap stay di rumah serta tetap bersabar dan yakinlah Pemerintah Kabupaten Muratara, pihak kepolisian, TNI-Polri dan relawan lainnya akan tetap bersemangat bekerja dalam memutuskan mata rantai penyebaran virus corona ini” tutur Frengky.
Dan kita ketahui beberapa hari yang lalu beredar video di media sosial (FB), kita bahwa pak Wabup datang ke posko Kabupaten Muratara langsung marah-marah, seharusnya tidak patut sebagai bagian dari Pemerintah tidak seharusnya bersikap seperti itu dengan para pejuang covid yang telah menghibahkan diri mereka demi kepentingan masyarakat, seharusnya beliau lebih selektif dan lebih jelih lagi akan kebutuhan gugus tugas yang sedang piket.
“arogansi dalam pelaksanaan roda pemerintahan hendaknya di kurangi dan sebagai orang nomor dua di Muratara hendaknya memberi tauladan verbal/tutur kata yang sopan dan layak di dengar” tutup Frengky.