Semerawutnya pembangunan infrastruktur di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sebelumnya di temukan banyak infrastruktur jalan yang rusak, banyak di beritakan di beberapa media seperti peningkatan jalan rigit beton yang menelan anggaran miliaran rupiah di Desa Lubuk Rumbai Kecamatan Rupit di bangun pada akhir tahun 2019 telah rusak seperti jagung dan Proyek peningkatan Jalan poros Surulangun – Kuto Tanjung.
Berupa pengaspalan Hotmix diperbatasan Desa Pulau Kidak dan Tanjung Beringin Kecamatan Ulu Rawas menimbulkan tanda tanya besar, Pasalnya dipapan Informasi proyek tidak tertera Sumber dana kegiatan, apakah APBD murni atau APBD-P ?, yang tercantum hanya Nama kegiatan, Lokasi kosong, Nilai kontrak Rp 4.947.400.000, Tahun Anggaran 2020, lama waktu Pelaksanaan 40 Hari kalender, dengan Kontraktor pelaksana PT Modulasi Utama Kontruksi. Selain itu, meski belum lama selesai dikerjakan, kondisi fisik jalan sudah banyak yang mengalami kerusakan
Hari ini kembali di temukan Infrastruktur gedung IGD pada RSUD Rupit yang di bangun melalui DAK Kabupaten Muratara yang menelan biaya Rp. 15.895.000.000 yang dilaksanakan oleh pihak ketiga PT.Bumi Silampari Putri, Rabu (23/12/2020).
Gedung IGD tersebut berdasarkan hasil dokumentasi media icnews dan coganews.co.id, di temukan Plapon yang sudah Runtuh dan banyak titik Plapon yang sudah meremas,dan menjadi banyak pertanyaan kalangan media.
Harun Kepala tukang pembangunan
IGD RSUD Rupit mengatakan.”Kami baru berkerja disini baru dua minggu sebab kami ini adalah Kepala Tukang penganti yang ketiga kalinya dan yang sebelum kami tidak tau apa masalahnya”.tuturnya.
Kami dituntut oleh kontraktor selama satu bulan harus selesai paling ahir waktu kami kerja sampai pertengahan bulan Januari,mengenai plapon runtuh dan meremes nanti kami ganti semua, yang saat ini Kami fokus pedangan keramik lantai, ujarnya.
Terpisah dr.Herlina selaku Direktur RSUD saat di temui mengatakan.” Untuk masalah pembangunan IGD RSUD Rupit ini saya tidak tau, sebaiknya langsung tanya ke Pejabat pembuat Komitmen (PPK) di PU Bina Marga dan Penataan Ruang, sebab saya sebagai Direktur dan hanya menerima laporan saja, jelasnya.
Indra Aliamin Selaku PPK Pembangunan IGD RSUD Rupit saat di temui di Kantornya tidak berada di kantor,dan staf kantor mengarahkan ke posko di belakang Bank Sumsel Babel, tapi tetap tidak ada, dan akhirnya kami menghubungi via ponsel berulang kali pas diangkat menanyai siapa,dan di jawab dari media pak, Ahir telepon tidak diangkat kembali,dan pesan melalui whatApp juga tidak di balas.
Kini yang menjadi pertanyaan masyarakat, kapan pembangunan di Muratara ini berkualitas, dari kegagalan pembangunan gedung IKN dan GI (gardu induk PLN), dan masih banyak kegagalan lainnya menjadi tanggung jawab siapa ini (*).